Aksesoris dari kulit dan bulu binatang merupakan hal biasa, bahkan aksesoris eksotis ini sangat digemari oleh masyarakat bukan hanya oleh para wanita tapi juga oleh para pria, mulai dari tas, baju, sepatu, dan dompet sampai ke karpet. Menggunakan kulit dan bulu binatang sebagai aksesoris sudah lama digunakan tapi tidak pasti kapan digunakan. Diketahui bahwa beberapa hominoids seperti homo sapiens dan homo neanderthalensis menggunakan kulit dan bulu binatang sebagai pakaian. Biasanya pakaian dari bulu binatang paling banyak digunakan di musim dingin. Dijaman sekarang aksesoris dari binatang digunakan sebagai salah satu bentuk fashin di seluruh dunia, tapi tahukah kalian dibelakang indahnya aksesoris eksotis ini?. Banyak brand fashion baik yang ternama maupun tidak menggunakan binatang sebagai material aksesoris mereka berbeda dengan Ted Baker Indonesia yang tidak menggunakan kulit maupun bulu binatang
Karena daya tariknya aksesoris dari kulit mau binatang sangat terkenal dan tidak habisnya permintaan terhadap produk jenis seperti ini, tapi pernahkah terpikir oleh kalian apa yang dialami oleh binatang-binatang tersebut?. Menurut PETA sebuah organisasi yang mendukung hak binatang setiap tahun ada lebih dari 1 miliar binatang yang dibunuh untuk diambil kulitnya di seluruh dunia. dan banyak industri yang berada di bidang ini membunuh jutaan ular, buaya, anjing laut, zebra, dan hewan lainnya dan ada beberapa industri yang membunuh secara keji atau tidak bertangung jawab.
Dengan banyaknya penggunaan binatang sebagai aksesoris, banyak pula bermunculan kampanye yang mendukung hak-hak dari binatang, salah satunya dari People for Ethical Treatment of Animals atau PETA. PETA bersamaOgilvy dan Mather Advertising Bangkok mengadakan kampanye yang bisa dibilang tidak biasa di salah satu mall di bangkok yang cukup ramai. Di mall tersebut PETA membuka toko yang menjual segala jenis aksesoris dari bahan kulit ular dan buaya mulai dari jaket, tas, dompet, sarung tangan sampai dasi, lalu ketika toko dibuka dan orang mulai masuk dan melihat-lihat. Seperti toko biasanya orang akan melihat-lihat dan mencoba, tapi pada saat ingin dicoba disinilah hal yang mengejutkan, didalam tas yang dibuka konsumen menemukan isi tas dengan bagian dalam ular atau buaya atau jantung yang masih berdetak serta darah yang menggenang. Konsumen yang mencoba sarung tangan atau sepatu akan sadar kalau kaki mereka berlumuran darah dan itu membuat konsumen jijik. Tentu itu semua bohongan , tapi disini PETA ingin menyampaikan pesan tentang kekejaman binatang. Thailand negara yang memiliki peternakan buaya terbesar sehingga menjadi tempat untuk internasional fashion brand yang mencari kulit. Berikut video dari kampanye PETA.
Jadi jika kalian ingin membeli produk dengan material yang menggunakan kulit hewan pikirkanlah lagi. karena membeli produk eksotis tersebut tidaklah salah akan kekejaman terhadap hewan terus terjadi setiap kali kita membeli.
0 Komentar untuk "Aksesoris berbahan kulit binatang"